SELAMAT DATANG, SEMOGA ADA ILMU YANG BERMANFAAT

Rabu, 09 November 2011

PEMELIHARAAN TANAMAN BUAH DALAM POT

      A.  Pemupukan

           Secara alami, tanah yang subur sudah mengandung unsur hara cukup bagi pertumbuhan tanaman.  Sebaliknya, tanah yang tidak subur seperti tanah podsolik merah kuning, membutuhkan tambahan pupuk secara berkala untuk menopang pertumbuhan tanaman buah.
Pupuk kandang termasuk jenis pupuk yang sudah mengandung unsur hara makro dan mikro.  Namun, jumlah kandungan unsur hara ini sangat terbatas.  Pupuk kandang lebih berfungsi untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air serta  memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah agar tetap remah.  Untuk mendapatkan hasil yang optimal, selain dipupuk dengan pupuk kandang tanaman buah juga perlu dipupuk dengan pupuk anorganik atau pupuk buatan.
Pupuk anorganik mengandung unsur hara tertentu dalam jumlah relatif besar sesuai dengan kebutuhan  tanaman.  Contohnya, urea mengandung unsur nitrogen (N), TSP mengandung unsur posfor (P), KCl mengandung unsur kalium (K), serta NPK mengandung ketiga unsur N, P, dan K.
Dalam masalah pemupukan aplikasi pupuk yang digunakan untuk tanaman tabulampot adalah sebagai berikut :
1.    Tabulampot umur kurang dari 1 tahun diberi pupuk kandang 2 – 3 Kg dan NPK setengah sendok teh.  Pemupukan dilakukan 2 – 3 bulan sekali.
2.    Tabulampot berumur 2 tahun diberi pupuk kandang 4 – 5 Kg dan NPK satu  sendok teh.  Pemupukan dilakukan 2 – 3 bulan sekali.
3.   Tabulampot berumur 3 tahun diberi pupuk kandang 6 – 7 Kg dan NPK satu  sendok makan.   Pemupukan dilakukan 2 – 3 bulan sekali.
Penyemprotan pupuk daun segera dihentikan jika tabulampot mulai menghasilkan kuncup bunga.  Jika terus dilakukan, bunga-bunga tersebut akan banyak yang berguguran atau rontok.

B.  Penyiraman 

             Penyiraman tabulampot bertujuan untuk menjaga lingkungan perakaran tetap lembap.  Karena itu, jumlah air yang disiramkan harus tepat, jangan berlebihan.  Penyiraman yang berlebihan menyebabkan perakaran membusuk dan mengundang serangan penyakit cendawan akar. Penyiraman yang berlebihan pada tanaman dewasa hanya akan memacu pertumbuhan tunas-tunas vegetatif sehingga tabulampot sulit berbunga dan berbuah.  Agar tanaman cepat berbunga dan berbuah, penyiraman harus dilakukan secara tepat dan teratur.
Waktu penyiraman yang tepat bisa ditentukan dengan memperhatikan keadaan media tanam.  Jika media tanam mulai retak-retak, berarti perlu dilakukan penyiraman.  Sebaliknya, jika media tanam belum retak, berarti kondisi media tanam masih mengikat air (cukup air).  Patokan lain yang bisa digunakan adalah dengan melihat daun muda atau tunas baru.  Jika kondisi daun muda atau tunas baru terlihat layu, berarti tabulampot perlu disiram.
C.  Pemangkasan Tanaman

 Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk tanaman yang ideal dengan bentuk percabangan yang teratur, kompak, kokoh dan merata ke segala arah.  Dalam melakukan pemangkasan perlu diatur agar pertumbuhan percabangan tidak malang melintang sehingga tidak sedap dipandang.  Dengan pemangkasan diharapkan pertumbuhan percabangan menjadi lebih cepat dan segera membentuk ranting-ranting.
Pemangkasan awal dilakukan setelah tabulampot berumur sekitar satu tahun setelah stek bibit tanaman buah ditanam.  Pemangkasan dilakukan pada cabang primer, tepat di batas bidang hijau dan cokelat.  Setelah dipangkas, biasanya akan terbentuk 5 – 6 cabang baru.  Sebagian cabang ini dipangkas dan disisakan 3 – 4 cabang yang sehat, kekar, pertumbuhannya teratur, dan membentuk sudut 90 – 120o
Percabangan yang pertumbuhannya mengarah ke dalam harus dipangkas karena menyebabkan sinar matahari tidak bisa masuk ke tajuk daun.  Ketika melakukan pemangkasan sebaiknya dilakukan pelurusan percabangan tanaman hingga kedudukannya mendatar.  Tujuannya agar penyaluran karbohidrat dari daun ke seluruh jaringan tanaman dapat terhambat dan hanya mengumpul di bagian percabangan tanaman.  Dengan cara ini diharapkan proses pembungaan lebih cepat terjadi.
 Pemangkasan sebaiknya dilakukan seteah tanaman sudah cukup besar.  Jika diameter batang primer belum mencapai 2 cm, sebaiknya pertumbuhan tanaman dibiarkan saja.  Setelah diameter batang primer mencapai 2 cm, percabangan yang tumbuh di batang primer harus dipotong.  Tujuannya agar energi tanaman tersalurkan ke percabangan utama sebagai persiapan pembentukan bunga dan buah, bukan ke bagian ujung-ujung percabangan.
 Prinsip penting yang harus diketahui adalah pertumbuhan percabangan dan ranting-rantingnya tidak terlalu rimbun.  Pemangkasan pun tidak ditentukan oleh waktu, tetapi ditentukan oleh kondisi pertumbuhan percabangan dan ranting tanaman.
 Ketika memangkas ranting tanaman, sebaiknya dipilih ranting-ranting yang berdaun muda.  Alasannya, kondisi ranting seperti ini bukan merupakan tempat tumbuhnya bunga dan buah.  Namun, jangan memotong ranting tanaman yang memotong ranting tanaman yang sudah menghasilkan daun tua, karena, sebagian ruasnya akan ditempati bakal pembungaan.
D.  Merangsang Pertumbuhan
            Meskipun bertanam tabulampot boleh dibilang mudah dan sederhana dibandingkan dengan bertanam tanaman buah di kebun, tidak sedikit penggemar tabulampot yang kesulitan membuahkannya.  Sebenarnya, beberapa kebutuhan seperti pupuk, air, sinar matahari, dan kondisi lingkungan (agroklimat) bisa direkayasa sesuai dengan keperluannya.  Sebagian orang beranggapan bahwa kesuburan tanah merupakan faktor yang paling utama untuk tanaman agar bisa berbunga dan berbuah.  Anggapan ini dikuatkan dengan seringnya dilakukan pemupukan dalam jumlah banyak. Namun kenyataannya, kesuburan tanah tidak mutlak menjamin tanaman akan berproduksi.  Pertumbuhan tanaman yang terlalu rimbun dan subur justru hanya memacu pertumbuhan pucuk (pertumbuhan vegetatif), tidak memacu proses pembungaan (pertumbuhan generatif).
Setiap jenis tanaman memiliki tingkat kesulitan yang berbeda untuk dirangsang pembungaannya.  Untuk mengetahui jenis tanamannya, bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel.  Tingkat Kesulitan merangsang tanaman buah
Mudah
Sedang
Agak Sulit
Belimbing
Jeruk manis kecil
Jambu biji
Kedondong bangkok
Anggur
Asam
Jambu air
Sawo
Mangga
Jambu mawar
Rambutan
Sirsak
Lengkeng
Duku
Jambu bol
Manggis

            Pemberian pupuk buatan untuk merangsang pembuahan, seperti pupuk majemuk NPK, bisa dilakukan.  Namun, pengaruh pupuk ini untuk kelangsungan pertumbuhan tanaman justru berdampak buruk.  Tabulampot yang dipaksa rajin berbunga dan berbuah dengan cara memberi pupuk perangsang, pertumbuhann selanjutnya akan terganggu. Pemberian pupuk perangsang buah hanya diberikan  1 – 2  bulan setelah tanaman berbuah.  Dengan cara ini, tabulampot bisa berbuah lebih dari satu kali dalam setahun.
            Empat puluh lima hari sejak terjadinya pembungaan, tabulampot akan menghasilkan pentil-pentil buah.  Setelah empat puluh lima hari, pentil buah sudah berkembang menjadi buah yang berukuran sedang.  Pada saat memberikan pupuk perangsang, penyiraman tabulampot harus dikurangi.  Jika volume penyiraman tidak dikurangi, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap efektivitas pemupukan.  Jangan memberikan pupuk perangsang ketika tabulampot sedang berbunga atau  sudah berbuah.  Pemupukan ini justru akan mempengaruhi kualitas buah.
            Memasuki masa berbunga dan berbuah, pemupukan tabulampot bisa dilakukan melalui penyiraman, terutama pupuk yang berbentuk granular (butiran), seperti NPK.  Bentuk pupuk seperti ini perlu dilarutkan terlebih dahulu ke dalam air.  Jangan sekali-sekali membongkar media tanam pada saat tanaman akan memasuki masa pembungaan.  Alasannya, akar tanaman akan rusak dan bunga yang muncul akan rontok.
            Secara alami, kegagalan proses pembungaan menjadi buah disebabkan oleh gagalnya penyerbukan.  Kegagalan penyerbukan bisa terjadi karena bunga rontok sebelum terjadi penyerbukan akibat gangguan cuaca, kekeringan, atau bisa juga disebabkan tidak adanya agen penyerbuk, terutama untuk tanaman yang bunga jantan dan betinanya tidak matang bersamaan.

                                  
Sumber :
Jamal dan Mulyadi, 2003.  Menghasilkan Tabulampot Indah dan Berkualitas. Agromedia Pustaka.  Jakarta.







 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar